Senin, 19 Desember 2016

Sistem Cerdas dalam Kehidupan Sehari-hari

Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau Intelegensi Artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai teknologi yang bisas kita gunakan yang telah menggunakan sistem cerdas. sistem cerdas sudah menjadi kebutuhan kita dan mempermudah kita dalam pekerjaan sehari-hari. berikut ini saya akan mengasih 1 contoh sistem cerdas yang ada dikehidupan sehari- hari



Siri



Siri adalah program komputer yang bekerja sebagai asisten pribadi cerdas. Bagian dari sistem operasi Apple Inc. iOS, watchOS, macOS, and tvOS. Siri menggunakan bahasa natural antarmuka pengguna untuk menjawab pertanyaan, membuat rekomendasi, dan melakukan perintah dengan mengirimkan permintaan kepada layanan Web. Siri berdaptasi dengan bahasa yang digunakan pengguna dan pencarian yang digunakan oleh pengguna secara kontinu sebagai preferensi, dan memberikan hasil yang sesuai. Siri awalnya dikenalkan sebagai aplikasi iOS yang tersedia di App Store oleh Siri Inc., yang diakusisi kemudian oleh Apple pada 28 April 2010. Ada beberapa aksen dan kombinasi gender untuk suara Siri.
Pada teknologi ini, terdapat 3 prosedur utama yaitu Input, Proses, Output. Berikut ini adalah flowchart dari cara kerja teknologi ini :


Input : dari teknologi ini adalah suara kita. Kita memasukkan suara kita ke teknologi ini dengan cara merekam suara kita dengan microphone pada smartphone kita.
Proses : dari teknologi ini dimulai seteah kita memasukkan suara kita. Teknologi ini membaca suara kita, menerjemahkannya menjadi teks, dan mencari perintah yang terdapat pada teks.
Output : setelah teknologi ini mencari perintah pada teks, teknologi ini akan memberikan hasil yang sesuai dengan perintah yang terdapat pada suara yang kita input. Hasil dari teknologi ini juga akan dijadikan sebagai preferensi perintah teknologi ini.

refrensi atau sumber  : 

Selasa, 11 Oktober 2016

Teknologi Sistem Cerdas


Pengantar Teknologi Sistem Cerdas (Sistem Cerdas Berbasis Pengetahuan)

Sistem cerdas adalah sistem yang dapat mengadopsi sebagaian kecil dari tingkat kecerdasan manusia untuk berinteraksi dengan keadaan eksternal suatu sistem. Sebagian kecil dari tingkat kecerdasan itu antara lain: kemampuan untuk dilatih, mengingat kembali kondisi yang pernah dialami, mengolah data-data untuk memberikan aksi yang tepat sesuai yang telah diajarkan, dan kemampuan menyerap kepakaran seorang ahli melalui perintah yang dituliskan dalam sebuah bahasa pemrograman tertentu.

Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau Intelegensi Artifisial didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.


SISTEM CERDAS BERBASIS PENGETAHUAN
Sistem cerdas berbasis pengetahuan adalah sistem yang memiliki kemampuan menyerap kepakaran seorang ahli. Sistem ini ditunjukkan pada Gambar 2.1 memiliki sebuah blok utama berupa basis pengetahuan yang berisi informasi kepakaran. Informasi kepakaran dijabarkan algoritma cerdas, dan komponen prakondisi isyarat yang mengatur kerja sensor-sensor. Algoritma cerdas inilah yang memutuskan aksi-aksi yang tepat untuk setiap keadaan/status sistem.

Contoh kepakaran yang bisa disimpan oleh sistem ini antara lain adalah kepakaran untuk menghindari rintangan-rintangan, kepakaran untuk menginjeksi pupuk dengan takaran yang tepat , memisahkan obyek-obyek sesuai dengan klasifikasi tertentu , atau kepakaran untuk mengenal dengan baik kondisi obyek hasil pertanian yang hendak dipanen . Kepakaran ini tentunya harus didukung oleh sensor dengan presisi yang memadai.

SISTEM LOGIKA SAMAR (FUZZY LOGIC SYSTEM)
Sistem logika samar adalah sistem yang mengadopsi strategi kendali dengan logika inferensi samar. Logika inferensi (penyimpulan) samar ini mengolah data-data eksternal dengan menggunakan fungsi-fungsi keangotaaan yang bersifat samar.
Sistem logika samar secara luas telah digunakan dalam aplikasi mekatronika dalam bidang pertanian seperti untuk mendeteksi kadar nitrogen hasil bumi menggunakan sensor multi-spectra. Selain itu sistem ini secara efektif juga bisa digunakan untuk mengendalikan robot bergerak .

SISTEM BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN  (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)
Jaringan syaraf tiruan terinspirasi dari sistem pengorganisasian otak manusia yang terdiri dari beratus milyar sel syaraf dengan tipe yang bervariasi. Neuron adalah sel syaraf khusus yang menghantarkan isyarat elektris. Sekitar 10% dari keseluruhan sel adalah neuron, atau ada sekitar 10 milyar neuron di dalam otak manusia. Setiap neuron berinteraksi dengan neuron yang lain melalui kontak yang disebut sinapsis. Rata-rata setiap neuron menerima isyarat dari sekian ribu sinapsis. Jadi otak dibangun dari jaringan neuron dalam jumlah sangat besar.  jaringan dengan syaraf tiruan (berstruktur multilapisan) dengan sejumlah neuron yang dihubungkan oleh sinaptik-sinaptik. Perbesaran dari jaringan memperlihatkan dua buah neuron yang dihubungkan oleh sebuah sinaptik. Neuron melakukan dua buah operasi yaitu operasi penjumlahan isyarat-isyarat sinaptik terboboti dan operasi aktivasi non-linear. Sinaptik mengirimkan isyarat dari satu neuron ke neuron berikutnya dengan bobot sebesar wij yang dapat diatur melalui prosedur pelatihanBeda Kecerdasan Buatan dan Kecerdasan Alami
Kelebihan kecerdasan buatan :

Bersifat permanen.
Kecerdasan alami bisa berubah karena sifat manusia pelupa. Kecerdasan buatan tidak berubah selama sistem komputer & program tidak mengubahnya.

Lebih mudah diduplikasi & disebarkan.
Mentransfer pengetahuan antar manusia membutuhkan proses yang lama & keahlian tidak akan pernah dapat diduplikasi dengan lengkap. Jika ilmu pengetahuan terdapat pada sebuah sistem komputer, maka ilmu pengetahuan itu mendapat keamanan dari komputer itu dan dapat akan dipindahkan dengan mudah ke satu komputer ke komputer yang lainnya.

Lebih murah.
Menyediakan layanan komputer akan lebih mudah & murah dibandingkan mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama.

Konsisten dan teliti
Kecerdasan buatan adalah bagian dari teknologi komputer sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubah-ubah

Dapat didokumentasi.
Keputusan yang dibuat komputer dapat didokumentasi dengan mudah dengan melacak aktivitas sistem. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.Dapat mengerjakan beberapa task lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia

Kelebihan kecerdasan alami :


Kreatif 
Manusia memiliki kemampuan untuk menambah pengetahuan, sedangkan pada kecerdasan buatan harus dilakukan melalui sistem yang dibangun.Memungkinkan orang untuk menggunakan pengalaman atau pembelajaran secara langsung. Sedangkan pada kecerdasan buatan harus mendapat masukan berupa input-input simbolik. Pemikiran manusia dapat digunakan secara luas, sedangkan kecerdasan buatan sangat terbatas.

Selasa, 21 Juni 2016

ANALISIS JURNAL ITIL (INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY)

Jurnal Lokal
Model Strategi Layanan Teknologi Informasi

Dengan meningkatnya jumlah kebutuhan layanan organisasi, peran Teknologi Informasi (TI) dalam organisasi saat ini telah mengalami peluasan,pada awalnya TI hanya berfokus pada otomatisasi data,pengolahan data atau manipulasi data,sekarang sudah bergeser pada fungsi perencanaan strategis dan layanan. Saat ini sudah banyak dilakukan oleh berbagai jenis organisasi,baik profit ataupun non profit. Salah satu kerangka kerja disiplin TI dalam hal fungsi layanan TI adalah Information Technology Infrastructure Library (ITIL). 


Dan di sini disebutkan bahwa ITIL adalah kerangka kerja best practices yang dapat digunakan untuk membantu organisasi dalam mengembangkan proses Information Technology Service Management (ITSM). Dan dalam jurnal ini (ITSM) dijelaskan seperti berikut:


Information Technology Service Management (ITSM) adalah pendekatan organisasi Teknologi Informasi (TI) yang digunakan untuk merancang, membangun, mengintegrasikan,mengatur dan menyusun layanan TI yang berkualitas, dalam ITSM pengelolaan TI memilkibasis filosofi pada cara pandang customer terhadap kontribusi TI dalam bisnis, serta untuk efektifitas dan efisiensi biaya dalam hal penyedia layanan TI. Dijurnal ini juga diberitahukan tentang sudut pandang,yaitu:


Sudut Pandang Service Catalogue Management (SCM)
Sudut Pandang Service Level Management (SLM)
Sudut Pandang Capacity Management (CM)
Sudut Pandang Availability Management (AM)
Sudut Pandang IT Service Continutity Management (ITSCM)
Sudut Pandang Information Security Management (ISM)
Sudut Pandang Supplier Management (SM)

Jurnal internasional
The IT Service Management according to the ITIL framework applied
 to the enterprise value chain
Abdelaali Himi , Samir Bahsani and Alami Semma
Department of Mathematics and Computer Science, Faculty of Science and Techniques, Hassan University Settat, Morocco

Dasar keterampilan ITIL telah menghasilkan
manajemen yang baik praktek untuk departemen TI yang telah berkontribusi
meningkatkan layanan yang diberikan oleh entitas komputasi untuk klien mereka.
Untuk menentukan ITIL , salah satu harus
memposisikan diri dalam konteks perbaikan terus-menerus dari layanan dan
rujukan persyaratan mengenai klien baik internal & eksternal . '
Konsentrasi ITs upaya pada nilai pelanggan akan berkontribusi pada keselarasan



strategis layanan TI dengan perusahaan bisnis.
Keterampilan ITIL telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan untukpenataan proses manajemen layanan TI .
filsafat telah membawa hasil yang baik dalam hal ITmanajemen dan peningkatan pelayanan .
Desain ini repositori juga memenuhi kebutuhan fungsional bisnis mereka terstruktur dengan rantai nilai seperti yang didefinisikan oleh penulis pengelolaan.
Pendekatan yang diusulkan dan analogi telah membantu mengembangkan proses yang ditentukan oleh ITIL dan menerapkannya untuk link dalam struktur rantai nilai .

sumber :

Jumat, 22 April 2016

Tugas Kelompok Management Layanan Sistem Informasi


KELOMPOK VI
  1. Amelia Saftri
  2. Galih Aditya
  3. Gian Mugraha
  4. I Made Hangga Aksara
  5. Suryaningsih Patandung
KELAS : 2KA17

EVENT MANAGEMENT

Maksud dan Tujuan
Event management adalah proses operasi layanan yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa infrastruktur, aplikasi, dan keamanan yang mendukung layanan TI secara proaktif dipantau dengan peringatan yang dimasukkan ke dalam wadah.

Event terdiri atas 3 (tiga) jenis, yaitu :
·         Informational        : seperti pemberitahuan finishing pekerjaan yang dijadwalkan atau
  pengguna mengakses aplikasi.
·         Peringatan             : termasuk indikasi bahwa pemanfaatan CI tertentu telah mencapai
  presentase tertentu dari kapasita.
·         Pengecualian         : seperti perangkat lunak yang tidak sah terdeteksi atau kegagalan
  komponen.

Hubungan dengan Manajemen Layanan Proses
Incident Management mempunyai
Ada hubungan erat antara event management dan incident management. Proses yang sama dan beberapa event akan memicu untuk proses incident management. Event management proaktif akan mereka ingin mengontrol dan memantau. Configuration management dan capacity management mengurangi jumlah incident karena tindakan yang dapat diambil dari peristiwa peringatan untuk mencegah incident. Banyak bidang manajemen pelayanan akan mengidentifikasi daerah-daerah yang akan memiliki sejumlah persyaratan untuk event management.


APPLICATION MANAGEMENT

Pengertian
Application management adalah fungsi dan bukan proses. Application management akan mengelola aplikasi melalui totalitas siklus hidup mereka.

Kelompok application management mengelola dan mendukung aplikasi sehari-hari. Misalnya, mereka biasanya akan dengan eskalasi fungsional yang digunakan oleh tugas layanan ketika masalah telah dicatat dan dikelompokkan terhadap aplikasi mereka.

Maksud dan Tujuan
Application management memiliki 2 (dua) tujuan, yaitu :
·         Kustodian pengetahuan teknis dan keahlian yang berkaitan dengan pengelolaan aplikasi. Application management meyakini bahwa pengetahuan teknis yang diperlukan untuk merancang, menguji, mengoperasikan dan terus meningkatkan aplikasi tersedia.
·         Penyedia sumber daya yang sebenarnya untuk memfasilitasi semua fase siklus hidup layanan, memastikan bahwa staf cukup terlatih dan efektif. Hal ini sering penting bagi staf yang akan dikerahkan dalam operasi layanan telah terlibat dalam desain layanan dan kegiatan transisi layanan untuk aplikasi tertentu.

Hubungan antara Application Management dan Application Development
Kelompok application management semakin menjadi bertanggung jawab untuk keberhasilan operasi dari aplikasi yang mereka telah dirancang. Secara paralel, fungsi application management menjadi lebih terlibat dalam application development. Hal ini telah menciptakan tingkat yang lebih besar integrasi antara dua fungsi, tetapi biasanya memerlukan berikut:

·         Sebuah antarmuka tunggal untuk bisnis untuk persyaratan dan pengaturan spesifikasi.
·         End-to-end akuntabilitas untuk aplikasi dari desain untuk operasi.
·         Sebuah proses perubahan manajemen tunggal mencakup pembangunan dan lingkungan operasional.


TECHNICAL MANAGEMENT

Pengertian
Technical management bukanlah sebuah proses, namun adalah fungsi yang menyediakan sumber daya dan memastikan bahwa pengetahuan tentang teknologi yang relevan terus up to date. Bagaimana tim teknis dikelola akan bervariasi dari organisasi ke organisasi tergantung pada skala dan campuran dari teknologi yang digunakan.
Maksud dan Tujuan
Tecnical management memiliki 2 (dua) tujuan, yaitu :
·         Kustodian pengetahuan teknis dan keahlian yang berkaitan dengan infrastruktur TI organisasi. Manajemen teknis tertentu membuat bahwa diperlukan teknis pengetahuan untuk merancang, menguji, mengoperasikan dan terus meningkatkan layanan TI tersedia.
·         Penyedia sumber daya yang sebenarnya untuk memfasilitasi semua fase siklus hidup layanan, memastikan staf yang terlatih dan efektif. Hal ini sering penting untuk staf yang akan dikerahkan dalam operasi layanan telah terlibat dalam desain layanan dan kegiatan transisi layanan untuk layanan tertentu.

Hubungan dengan Fungsi Manajemen Layanan Lainnya
Manajemen operasi TI, application management mungkin ada tumpang tindih antara technical management dan kedua operasi IT manajemen dan application management. Technical management bertanggung jawab untuk infrastruktur TI sementara application management bertanggung jawab untuk aplikasi. Technical management memiliki tanggung jawab yang sama untuk infrastruktur TI sebagai application management untuk aplikasi. Manajemen operasi TI adalah fungsi yang berbeda tetapi biasa untuk tim dari kedua application management dan technical management untuk menjadi bagian dari fungsi ini.

THE SEVEN STEP IMPROVEMENT PROCESS

Pengertian
The seven step improvement process adalah satu-satunya proses dalam peningkatan pelayanan bagian yang terus-menerus dari siklus hidup. Namun, ia menawarkan cara berulang dan efektif untuk mengidentifikasi dan menerapkan perbaikan untuk setiap aspek penyediaan layanan di setiap bagian dari siklus hidup layanan. Hal ini didasarkan pada siklus 'Plan-Do-Check-Act' perbaikan yang diusulkan oleh W. Edwards Deming dan juga menunjukkan bagaimana siklus tersebut sesuai dengan struktur data-toinformation-to-pengetahuan-to-kebijaksanaan manajemen pengetahuan.

Maksud dan Tujuan
Tujuan dari The seven step improvement process antara lain :
·         Mendefinisikan satu set langkah-langkah yang relevan dengan kebutuhan bisnis dan yang akan mendukung identifikasi peluang perbaikan yang efektif.
·         Mengadopsi pendekatan terstruktur untuk mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data pengukuran untuk mengidentifikasi peluang peningkatan.
·         Berkomunikasi mereka adalah peluang perbaikan sehingga keputusan yang tepat dapat diambil tentang tindakan.

Tujuh Langkah
Ketujuh langkah  “The Seven Step Improvement Process”, antara lain :
·         Tentukan Apa yang Diukur
Dalam diskusi dengan pelanggan dan manajemen iT adalah penting untuk menentukan apa yang akan diukur. Visi, Misi, katalog layanan, persyaratan dan tujuan tingkat layanan dapat digunakan misalnya sebagai masukan. 
·         Definisi Apa yang Dapat Diukur
Laporan yang ada dan alat-alat yang digunakan perusahaan, harus menjadi titik awal di sini. Atas dasar ini, dapat didentifikasi apa yang sudah dapat diukur atau dengan biaya murah, misalnya dengan (re) konfigurasi alat. 
·         Pengumpulan Data
Pengumpulan data mengandaikan beberapa jenis pemantauan yang dilakukan. Pengumpulan data harus mencakup pengukuran teknis dan metrik untuk proses dan layanan TI yang diakui.
·         Pengolahan Data
Pengolahan data untuk mempersiapkan data dari berbagai sumber yang berbeda untuk mengkonversi mereka menjadi format yang dapat digunakan. 
·         Analisis Data dan Evaluasi
Analisis data dan evaluasi untuk mengidentifikasi kelemahan layanan TI dan proses, tren, dampak pada bisnis, dan pada setiap tindakan korektif. Hasil dari langkah kelima ini adalah kesimpulan untuk langkah berikutnya.
·         Presentasi Temuan
Temuan yang diperoleh sebelumnya, disajikan untuk menginformasikan kepada pelanggan dan pengambil keputusan tentang temuan dan langkah-langkah perbaikan yang berasal dan untuk meyakinkan mereka dari pelaksanaan.
·         Menerapkan Tindakan Korektif
Langkah terakhir ini untuk menerapkan langkah-langkah korektif, menerapkan temuan, dan menerapkannya. Oleh karena itu, pelaksanaan langkah ini dianggap sebagai faktor penentu keberhasilan untuk seluruh " The Seven Step Improvement Process "

Sumber:
1.      Lawes, Aidan., Ernest Brewster, John Sansbury, & Richard Griffiths. 2012. IT Service Management Second Edition. UK: British Informatics Society Limited.